Sabtu, 30 Oktober 2010

Gundah, Sesal, Kesal bukan punya Yang Maha Kuasa

ketika berjalan di pertengahan seperti ini, langit seakan menunjukkan tanda yang paling membuatku bertanya pada selaksa debu yang terbang, "mengapa Langit mendung kembali?"
tanyaku tidak ada yang mampu bahkan berani menjawabnya. tak ada yang mampu menyangkal kuasa kahyangan Sang Langit.
namun mengapa gumpalan mega kelabu yang terus menggelayuti kolong langit ini membisikkan sesuatu.
suatu yang membuat hati yang keras bagai intan menjadi rombak susunan karbonnya menjadi arang
mengapa aku memiliki ini? tidak, mengapa aku memilih jalan ini? selalu ada beribu-ribu jalan ke Babylonia, selalu ada banyak jalan untuk menjemputmu.
entah siapa "kamu" itu...
entah pedulikah "kamu" itu...
aku masih menyeret langkah lelahku menuju kamu. tak usah kamu ragukan kesungguhanku!
darah ini hampir habis untukmu. demi perasaan...